ETNOGRAFI DALAM KAJIAN TRADISI LISAN

     

    

Tidak banyak masyarakat yang mengenal etnografi melalui tradisi lisan, oleh sebab itu mari kita ulas sedikit tentang etnografi dalam kajian tradisi lisan.

Salah satu produk kultural masyarakat tradisional adalah tradisi lisan. Pada dasarnya pola pikir manusia dimulai dari kelisanan sebelum merambah ke era keberaksaraan. Melalui tradisi lisan, etnografer dapat melihat bagaimana manusia dapat mereprentasikan cipta, karya, karsa melalui tradisi lisan, sebelum aksara, khususnya aksara latin disebarluaskan seperti sekarang.

Menurut Tol dan Padentia (1995), tradisi lisan merupakan pengetahuan serta kebiasaan (habitus) yang disampaikan secara lisan dan menyimpan sistem kekerabatan asli yang lengkap. Tradisi lisan tidak hanya berisi cerita rakyat, mite, dan legenda tetapi juga sejarah, praktik hukum, hukum adat, pengobatan.

Tradisi lisan memiliki cakupan yang lebih luas daripada folklor. Kajian foklor meliputi sebagian kebudayaan suatu kelompok yang tersebar dan diwariskan turun-menurun baik dalam bentuk lisan maupun praktik yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device) (Denandjaja, 1984).

Kajian tradisi lisan meliputi: Sejarah (lisan) (oral history), Praktik hukum adat, Pengobatan tradisional (etnofarmalogi dan etnomedicine), Sistem pengetahuan pertanian tradisional, Sistem pengetahuan tentang flora dan fauna tradisional (etnobiologi), Sistem politik tradisional, Sistem pengetahuan kemaritiman tradisional (pelayaran dan pembuatan kapal perahu), Sistem menghitung tradisional (etnomatematika), Sistem pengetahuan perbintangan dan penaggalan (etnoastronomi), Sistem pendidikan tradisional (etnopedagogi), Psikologi tradisional (etnopsikologi), Sistem pengetahuan makanan tradisional (etnogastrologi), Sistem pengetahuan seni tradisional (etnomusikologi, etnokoreologi, dan etnodramaturgi)

    Dalam Undang-Undang  No. 5 Tahun 2017, tentang pemajuan Kebudayaan, dinyatakan objek pemajuan Kebudayaan, meliputi: 

        a. Tradisi lisan

        b. Manuskrip

        c. Adat istiadat

        d. Ritus

        e. Pengetahuan tradisonal

        f. Teknologi tradisional

        g. Bahasa

        h. Permainal rakyat

        i. Permainan rakyat

    Pada Pasal 26 tentang ayat (3) penyelamatan objek pemajuan kebudayaan dilakukan dengan cara a) revitalisasi 2) repatriasai 3) dan restorasi.